Rabu, 16 Oktober 2013

Cacing Tanah

Cacing Tanah
Klasifikasi Cacing Tanah :
Kingdom: Animalia
Phylum: Annelida
Class: Clitellata
Order: Haplotaxida
Family: Lumbricidae
Genus: Lumbricus
Species: Lumbricus rubellus
Manfaat cacing tanah :
Cacing tanah dapat membantu mengolah sampah dapur menjadi kompos yang baik untuk tumbuhan. Cacing tanah mampu mengubah bahan organik yang dimakan menjadi kotoran (castings) dan urine (worm tea). Kandungan urea dalam urine cacing adalah pupuk alami yang baik. Terlebih kotoran cacing mengandung nitrogen, fosfor, magnesium, potasium, dan kalsium yang penting untuk pertumbuhan tanaman.
Tubuh cacing tanah yang terdiri atas 70% protein adalah sumber makanan bergizi tinggi bagi hewan ternak dan peliharaan seperti ayam, bebek, ikan, sidat, dan burung.
Kegiatan menggali yang dilakukan cacing tanah mampu menciptakan sistem drainase alami, meningkatkan jumlah udara dan air dalam tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur dan baik untuk ditanami semua jenis tanaman.
Dipercaya mulai ada sejak sekitar 120 juta tahun yang lalu, cacing adalah mahluk yang unik. Tidak memiliki kaki, otak, dan paru-paru, tapi punya 5 jantung. Yang lebih aneh lagi, binatang ini memiliki organ reproduksi baik pria maupun wanita (termasuk dalam kategori hermaphrodite/banci).
Bagi kebanyakan orang cacing hanya berguna sebagai umpan kail, dan menyuburkan tanah alias mengembalikan nitrogen ke bumi. Sangat sedikit perhatian yang diberikan dunia pada cacing tanah sebagai "makanan". Sungguh sayang, karena cacing tanah mengandung 70-82% protein, dan rasanya juga enak.
Sebelum dimakan, cacing harus dibersihkan dulu. Caranya mudah : Masukkan ke dalam wadah berisi tepung jagung yang sudah dilembabkan, selama 48 jam, segera setelah Anda menangkapnya. Kalau tidak mau langsung dimasak, cuci dan masukkan ke dalam freezer. Untuk menghilangkan lendirnya, rebus cacing dengan air mendidih. Kalau masih tersisa lendir, rebus lagi sampai lendirnya hilang.
Suku Maori (New Zealand), Aborigin (Australia), Aztek, dan suku-suku primitif lainnya biasanya memanggang cacing di atas api unggun, atau di bawah panas sinar matahari lalu menumbuknya sampai halus untuk dimakan dengan roti atau rebusan.
Di buku The Worm Book terbitan 1998, cacing tanah disajikan sebagai menu yang lebih menarik, diantaranya : Oatmeal Earthworm-Raisin Muffins (muffin gandum rasa cacing tanah dengan kismis), Earthworm Meatloaf, & Caramel Earthworm Brownies. Mmm ... kedengarannya yummy ya. Di buku lain, Urban Wilderness : A Guidebook to Resourceful City Living (1979), Christopher Nyerges, sang pengarang, menyarankan untuk membalut cacing tanah dengan tepung, goreng dengan mentega sampai warnanya kecoklatan, campur dengan tumisan bawang dan jamur, kemudian oleskan sour cream.
Perancis, yang terkenal jago mengolah bekicot menjadi makanan yang lezat, ternyata juga ahli memasak cacing tanah. Souffle Ver de Terre nama menunya. (Ver de Terre artinya cacing tanah dalam bahasa Perancis).


0 komentar:

Posting Komentar